Bagaimana (dengan menggunakan apa) cara terbaik untuk melakukan sinkronisasi folder di Windows, Mac, dan Linux?
Ceritanya saya ada folder yang saya gunakan untuk mengajar kuliah. Kadang saya bekerja di komputer desktop yang menggunakan Windows dan Linux. Sementara itu kalau saya sedang bergerak (mobile) dan mengejar, saya menggunakan Linux. Sinkronisasi dilakukan secara manual, yaitu dengan membuat duplikat di masing-masing komputer. Nah, berkas sering tercecer. Di satu mesin ada berkas yang belum diperbaharui dan sebagainya. Kacau…
Inginnya ada aplikasi yang bisa melakukan sinkronisasi seperti itu. Ada sih, tetapi biasanya hanya satu platform saja. Untuk yang multiplatform? (Mosok pakai rsync? hi hi hi.)
Sudah coba DirSyncPro belum Pak? Saya juga belum coba sih. Saya pikir DirSyncPro ini bisa dipake Din Windows, Linux maupun Mac Book Pak karena software ini ditulis semuanya dengan Java (yang platform independent). Dan lagi, software ini opensource lo Pak.
Ini kutipannya:
DirSyncPro bisa didownload dari http://directorysync.sourceforge.net.
Untuk data yang diedit di banyak komputer seperti itu, saya menggunakan harddisk eksternal. Yang utama disimpan di sana, sedangkan di PC/notebook berupa backupnya.
Pak BR, silahkan pilih dr sini http://en.wikipedia.org/wiki/File_synchronization
But anyway (IMHO), sebaiknya ada main device dan OS sebagai pusat tempat bekerja, saat bekerja di luar main device, gunakan file yg ada di flash disk or external HDD, saat kembali ke main device baru di sync. Saya sendir menggunakan metode ini dengan bantuan Chronosync di mac.
pake dropbox pak (http://getdropbox.com), bisa buat ketiga OS yang disebutkan
kalo saya pake pake version control system seperti subversion, git, bzr, dll
Saya sudah hampir setahun ini pakai SugarSync (www.sugarsync.com) , sangat membantu Pak. Mendukung Mac, PC, dan mobile dgn aplikasi (iPhone & windows mobile) atau web-based file manager. Yg paling penting sy jd punya back-up file2 penting saya di web server. Selain itu klo mau attach file di email, kt tinggal send link file/folder nya aja, dan ada history (log) versi modifikasi akibat synchronize. Smg membantu
Solusi saya campuran, antara pakai version control system dan removable drive. File biner, data besar (1MB>) atau yang jarang diedit tetap di flashdisk/HD eksternal, semua yang lain ke server CVS.
Saya bawa flashdisk berisi port Emacs dan utility Unix untuk Linux dan Windows (MSYS-DTK); sebelum ngedit dokumen atau program check-out dulu, dan setiap kali selesai langsung check-in ke server CVS lewat Emacs + PCL-CVS. Di Linux ataupun Windows. Praktis.
Pakai CVS ribetnya untuk data biner (IIRC, mesti di-tag atau uuencode dulu), tapi untungnya hampir semua dokumen saya plain-ASCII. Kalau banyakan file biner-nya ya lebih baik SVN, mungkin.
Saya pakai dan sesuaikan dari penjabaran Laurence Tratt di “Home Directory Synchronization” (http://tratt.net/laurie/tech_articles/articles/home_directory_synchronization).
Pakai rsync 🙂 habisan enak, di Linux & Mac sudah ada / mudah dipasang (apt-get install rsync dan fink install rsync)
Di Windows juga gampang, tinggal install DeltaCopy : http://www.aboutmyip.com/AboutMyXApp/DeltaCopy.jsp
Untuk yang ingin GUI, mungkin bisa menggunakan DirSync : http://directorysync.sourceforge.net/index.html
(hint: SSH di mount, dengan memanfaatkan FUSE, dll)
Tapi Unison juga kelihatan menarik : http://www.stanford.edu/~pgbovine/unison-for-your-mom.htm
Untuk di Windows bisa juga pakai NasBackup — ini berbasis rsync juga, plus GUI, dan dibuat dengan Perl 🙂
http://www.nasbackup.com/wiki/Features
http://www.nasbackup.com/wiki/ScreenShots
Pake MobileMe web service mungkin bisa jadi solusi pak…
Asal bandwidth memadai. 😦
thx infonya….agak pusing sih…
mantap mas share nya…nambah ilmu…