Huruf Besar atau Kecil?

Saya sedang menilai beberapa makalah mahasiswa. Seringkali mahasiswa banyak menggunakan huruf besar untuk beberapa kata di tulisannya, yang bukan di awal kalimat. Kapan kita *harus* menggunakan huruf besar? Apakah ada panduan yang bisa dibagi di sini?

27 pemikiran pada “Huruf Besar atau Kecil?

  1. Ada ketentuan penulisan huruf besar dalam kalimat bahasa Indonesia yang diatur dalam Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) – Bahasa Indonesia. Cukup banyak kalau harus ditulis di sini (lupa-lupa ingat, hanya sebagian yang ingat :). Buku dimaksud tersedia di toko-toko buku (yang saya tahu ada di Gramedia Bandung – Jl. Merdeka).

  2. Iya, Pak, di beberapa toko buku memang dijual buku EYD, tipis buknya, tapi lengkap membahas huruf besar atau kecil, tanda titik, koma, titik koma, titil dua, tanda tanya, dan lain sebagainya. Salam kenal, Pak, dan semoga sukses selalu.

  3. kemungkinan mahasiswa tersebut dulunya dapat nilai buruk untuk pelajaran bahasa Indonesia, sama seperti saya dulu… hehehe…

  4. wah… bahaya. Huruf besar dan kecil kan pelajaran SD. Kalau tidak bisa menggunakan huruf besar dan kecil, harusnya gak boleh lulus SD. Kok bisa kuliah.. di ITB lagi …. 😦
    Learning is never ending process.

  5. iya om kebanyakan anak muda sekarang pakai tulisan gaul,bahkan nulis hurup e pake angka 3,A pakai angka 4 dll.kayaknya untukpakai makalah yang sifatnya resmi harusada ketegasan dali dosen penilainya

  6. Betul itu perlu pedoman yang tepat. Bahkan pedoman EYD itu sendiri perlu direvisi lagi disesuaikan dengan kondisi.

    Salam…

  7. Huruf besar itu diantaranya : ‘wajib’ klw lokasinya setelah titik dan pada penulisan akronim. Bener begitu nggak sih ?? πŸ˜€

  8. Hallo Pak Budi..aku gak komen kok cm pgn ngucapin salam kenal ya..salam dari blogger jogja..buat temen2 yg mbaca ini,salam kenal jg ya..salingberkunjung yuk,klo berkunjung pasti aku buatkan kopi wes,gmn..?ditunggu ya..
    http://jogjakunyaman.co.cc

  9. Pak Budi, teori tentang penulisan yang benar bisa banyak didapatkan dari berbagai sumber. Tapi kog rasanya ini lebih cenderungg ke masalah etika dan disipilin dalam berbahasa lisan maupun tulisan. Suatu hal yang mulai banyak ditinggalkan.

  10. Wah, benar tuh kata Oom Prof. Ir. Ook Nugroho, S.S.,Ph.D. Mahasiswa tidak perlu lagi belajar EYD, karena sudah lewat masanya. Coba ditengok nilai Bahasa Indonesianya saja, Pak, barangkali memang mereka dapat nilai pas-pasan saja waktu SD-SMA. Jadi, sungguh kasihan memang.

  11. Hmmm… apa mata kuliah Bahasa Indonesia harus dibuat berseri sampai semester akhir?
    Jangan-jangan EYD kalah sosialisasi-nya dibanding dengan bahasa alay

  12. Coba dicek lagi pak,
    mahasiswanya blogger bukan?

    Kalau blogger kadang untuk keperluan SEO tidak lagi mengindahkan EYD,
    begitu kira-kira. πŸ™‚

  13. Salam kenal. Kenapa tersambung? Contohnya kata “WordPress” Kok tidak Word Press atau WordPress?
    Mohon bantuannya. Terima kasih.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s