Mungkin sudah 30 email saya layangkan kepada mahasiswa tentang cara menggunakan dan menuliskan referensi di makalah mereka. Nampaknya mereka masih tidak mengerti juga caranya. Padahal hal ini juga sudah saya jelaskan di depan kelas. Masalahnya, salah (tidak) mengutip bisa dianggap plagiat. Kalau sudah begitu kan repot.
Berikut ini salah satu cara yang salah. Referensi (dalam hal ini mahasiswa menggunakan footnote – yang tidak lazim di dunia saya) diletakkan di depan! Padahal seharusnya di belakang.
Jadi seharusnya:
Enkripsi pada … [11].
atau
Enkripsi pada … (Shepperd, 2010).
Mengenai penggunaan [1] atau (Shepperd, 2010) itu bergantung kepada style yang digunakan. Perhatikan urutan penulisan referensi ini pada daftar pustaka. Jika Anda menggunakan style [1] biasanya pengurutan adalah berdasarkan kemunculan. Sementara itu bila Anda menggunakan (Shepperd, 2010) maka urutan penulisan daftar pustaka adalah berdasarkan nama pengarangnya.
Hal kedua yang penting juga diperhatikan adalah referensi itu harus jelas bentuknya. Apaka referensi tersebut berbentuk buku? artikel di journal? thesis? dan seterusnya. Untuk referensi yang berbentuk buku harus ada penerbitnya, misalnya. Untuk referensi yang berbentuk artikel di jurnal harus ada nama journalnya. Untuk referensi yang berbentuk thesis harus ada nama perguruan tingginya.
Perhatikan mana yang perlu dicetak miring dalam penulisannya. Untuk buku, judul buku yang dicetak miring. Untuk artikel, journalnya yang dicetak miring.
Hal ketiga adalah referensi yang bersumber dari dokumen online (URL). Referensi yang seperti ini harus juga memiliki nama pengarang dan judul (nama) dokumen online tersebut. Bentuknya kira-kira seperti ini:
Nama pengarang, judul, URL. Diakses tanggal 22 Juni 2011.
Saya pribadi tidak terlalu keberatan dengan penggunakan sumber referensi online. Ada berbagai journal yang menolak penggunaan dokumen online yang tidak pernah diterbitkan dalam bentuk cetakan. Hal ini menunjukkan bahwa dokumen online, meskipun diperkenankan, memiliki nilai kredibilitas yang lebih rendah. Mungkin suatu saat kondisi ini akan berubah, tetapi untuk saat ini status itulah yang umum diterima. (Memang akan terkesan aneh kalau semua referensi merujik kepada URL.)
Hal keempat adalah penggunaan gambar dari sumber (milik) orang lain. Perhatikan bahwa kalau kita menggunakan gambar yang bukan dari karya kita sendiri, kita harus menyebutkan sumbernya. Sumber tersebut harus jelas. Tidak bisa sumbernya adalah http://images.google.com.
Bagaimana mengajarinya ya? Cape juga nih. Mosok harus menyuapi mahasiswa satu persatu?
Link terkait:
- IEEE style, atau the Chicago manual of style
- ACM reference style
- APA style
Pada masa TPB ada mata kuliah MKDU : Bahasa Indonesia dan salah satu materinya adalah : “Penulisan Catatan Kaki dan Daftar Kepustakaan”
Kalo di Korea, bisa ditendang fisik sama profesornya itu saking gobloknya :))
@Suprapto:
Buat saya sepertinya materi TPB itu gak ada bekasnya sama sekali. Kayaknya TA saya juga masih salah2 soalnya. Baru ngerti cara nulis yang bener waktu bikin tesis S2 bukan di ITB.
Sepertinya itu mata kuliah Bahasa Indonesia perlu direformasi. Atau jangan dimasukin ke TPB, tapi diwajibkan ketika mahasiswa sudah mulai dapet kuliah yang ada tugas makalahnya biar nyambung. Kalo dulu saya disuruh bikin “penelitian” asal2an untuk makalah Bahasa Indonesia, jadinya kan nambah2 kerjaan gak mutu. Mending kalo ambil kuliahnya Pak Budi yang ada tugas makalahnya (mikir dari sisi ilmiah), sama ambil kuliah Bahasa Indonesia (mikir dari tata bahasanya), tapi yang dikerjain satu makalah aja.
walah kok sampe segitunya ya. pdhal kan pas di kuliah bahasa udah ada. atau waktu baca2 paper referensi kan kita juga bisa mencontoh cara menulis referensi yg bener..
atau jangan-jangan penjelasan dosen yang kurang bisa diterima mahasiswa ya? atau mahasiswanya yang ndak bias ngerti?
Bagaimana jika ada petugas khusus yang bertanggung jawab dengan penulisan referensi?
Salam…
Kalau saya biasa memakai fasilitas yang ada di winword 2007. Tinggal masukan ditail referensinya (Penulis, Judul, Nama Publikasi) dan pilih style yang diinginkan (Banyak Pilihan: Salah satunya: Harvard ato Vancouver). Maka cara pengutipan di isi artikel sudah tersedia secara langsung. Penulisan di daftar pustaka pun juga sudah otomatis (Salah satunya: Athour-Date System, dll). http://iswadihr.wordpress.com/2011/04/05/cara-menulis-daftar-pustaka-menggunakan-harvard-anglia-style/
Iya artikel yang bagus thanks
menghindari plagiat dengan sumber yg jelas…. klo dalam penulisan hadis itu… sanadnya harus jelas… π
oo.baru tahu mas aku caranya
Memang gak kesulitan sih Pak cara mencantumkan referensi….Terima kasih telah dapat pencerahan…
info yg bermanfaat pak π
Ini bukannya porsi dosen pembimbing penulisan ya, Pak? π
Atau memang di ITB tidak menggunakan nomenklatur itu ya, mungkin karena dianggap itu sudah diajarkan di mata kuliah Pengantar Tugas Akhir π
Btw, menjadi dosen yang baik memang capek … tetap semangat ya, Pak ‘kan melakukannya dengan hati untuk menghargai mahasiswa sebagai manusia pebelajar π
Ini bukannya pelajaran bahasa Indonesia SMP?
pak masak mahasiswa gak bisa nulis referensi gitu sih>
apa gak ada buku panduan menulis karya ilmiah ya? :-s
Waduhh.. ternyata cara saya menuliskan referensi selama ini keliru…
Terima kasih, Pak Budi.
Hi students, and others π
it _is_ important to cite your sources correctly, but, at the same time, it can be hard to know how to do it, and where to find help.
I recommend that you go to this homepage: Help with scientific formatting (esai, disertasi et cetera).
All the Best!
sebagai mahasiswi baru sya kurang mengerti dan paham membuat referensi karya ilmiah (karil)
bagaimana cara membuat urutan penulisan referensi pada daftar pustaka?seperti yg contoh style [1]?mohon bantuannya π
If you are born in a poverty itΓ’ΒΒs not your fault But if you die in a poverty itΓ’ΒΒs being an absolute mistake you have made
Saya baru kali ini dapat tugas referensi ilmiah,dan saya sedang mencari cara penulisan yang benar. Infonya sangat bermanfaat, Terima kasih.
Kupikir-pikir, kalau menggunakan reference manager, kutipannya bisa otomatis.
Kalau pakai LaTeX, biasanya sudah ada bib di dalamnya.
Itu bukan kutipan atau sitasi namun lebih tepatnya penulisan untuk di Referensi atau Daftar Pustaka..