Saya termasuk orang yang multi-tasking. Malahan, hyper-multi-tasking person. Banyak kerjaan yang harus saya kerjaan pada satu saat. Tulisan ini juga diketik di sela-sela pekerjaan. Bagaimana saya memilih (prioritas) pekerjaan yang harus saya lakukan saat ini?
Apa yang saya lakukan sebetulnya ada teorinya, tetapi sesungguhnya saya tidak tahu teori itu. ha ha ha. Ternyata secara natural saya mengikuti teori itu.
Pada prinsipnya kita membagi mana pekerjaan yang “urgent” dan yang “tidak urgent”. Yang ini dikaitkan dengan waktu. Mana yang harus selesai sekarang juga dan mana yang “bisa agak sedikit molor”. Untuk memilah ini membutuhkan pengalaman juga karena semua pekerjaan maunya urgent. Semuanya harus selesai kemarin, bukan hari ini. he he he. Contoh hal yang urgen adalah misalnya naik transportasi umum yang ada jadwalnya dan di luar kendali kita. Lewat jadwal itu, ya lewat. Contoh lain adalah membuat materi presentasi untuk presentasi yang ada tanggalnya. Ya harus selesai sebelum presentasi dimulai. he he he. Itu contoh sederhana. Selebihnya lebih susah dari itu karena sering abu-abu.
Kemudian kita mencari mana yang “penting” dan “tidak penting”. Yang ini berdasarkan isi / manfaat / content dari pekerjaan itu sendiri. Yan ini lebih susah lagi memilah-milahnya. Semua merasa penting. Aku penting. Aku juga lebih penting. Keplentingan …
Setelah itu dimiliki, maka kita dapat menggambarkan keduanya dalam dua sumbu. Berikut ini adalah foto yang saya peroleh dari internet:
Nah urutan pekerjaan itu berdasarkan mana yang urgent dulu. Kalau dalam gambar di atas, yang nomor 1. Urgent dan Penting. Itu teorinya.
Repotnya adalah kita sering macet di situ saja. Tidak bergerak ke bagian nomor 2, “penting tapi tidak urgent”. Padahal, seperti namanya, mereka juga penting! Yang ini harus kita paksakan. Ambil sedikit-sedikit tugas (task) yang ada di nomor 2 itu. Curi-curi waktulah.
Begitu. Sekarang saya balik ke kerjaan lagi. Masih di nomor 1. Ugh.
Terkadang .. saya pun seperti bapak, mengerjakan pekerjaan dalam pekerjaan. Ada yang sukses terkerjakan semua dalam waktu yang ditentukan, ada pula saat-saat malah terhambat.
boleh tau untuk task management pakai apa pak ?
saya juga pak tp kadang gk bs fokus
Mantap Pak Budi Rahardjo…maju terus…!
Harus selektif lagi nihh nentuin, mana yang jadi prioritas utama..hehehe
task management saya pakai “pen and paper” alias ditulis di kertas biasa saja. wal hasil sering hilang. jadi harus tulis daftar task yang baru. bagusnya, task lama jadi hilang. bukan karena selesai, tapi karena tidak terpikirkan lagi. hi hi hi.
kenapa gak ditulis di smartphone atau gadget pak?
info yang sangat menarik, sepertinya harus dicoba , Aero