Hari Kamis lalu (6 Juli 2017) diadakan peluncuruan Buku “Digital Indonesia: Connectivity and Divergence” di ITB. Buku yang diedit oleh Edwin Jurriens dan Ross Tapesll ini merupakan hasil kegiatan “Indonesia Project” yang dimotori oleh ANU (the Australian National University). Buku ini sangat penting karena seringkali kita kekurangan referensi (apalagi yang akademik) tentang situasi “digital” di Indonesia. Nah, sekarang tidak perlu mencari-cari lagi.
Saya ikut terlibat dengan menulis satu bab di dalamnya, tentang keamanan teknologi informasi. (Tampilannya dapat dilihat di bawah ini.) Materi ini juga sudah saya presentasikan di Canberra dan Perth. Kamis lalu, update dari materi ini juga saya presentasikan di ITB.
Bahasan dari buku ini cukup komplit. Nanti akan saya tampilkan daftar isinya di sini. Sementara ini saya mau lapor itu dulu. hi hi hi. Mengenai bagaimana cara memperoleh buku ini juga akan saya beritahukan segera.
Buku ini berisi empat bagian (5 parts); connectivity (2-4), divergence (5-7), identity (8-10), knowledge (11-12), dan commerce (13-15). Masing-masing isinya adalah sebagai berikut:
- Edwin Jurriens & Ross Tapsell, “Challenges and opportunities of the digital revolution in Indonesia”
- Yanuar Nugroho & Agung Hikmat, “An insider’s vide of e-governance under Jokowi: political promise or technocratic vision?”
- Emma Baulch, “Mobile phones: advertising, consumerism, and class”
- Ross Tapsell, “The political economy of digital media”
- Onno W. Purbo, “the digital divide”
- Usman Hamid, “Laws, crackdowns and control mechanisms: digital platforms and the state”
- Budi Rahardjo, “The state of cybersecurity in Indonesia”
- John Postill & Kurniawan Saputro, “Digital activism in conteporary Indonesia: victims, volunteers and voices”
- Martin Slama, “Social media and Islamic practice: Indonesian ways of being digitally pious”
- Nava Nuraniyah, “Online extremism: the advent of encrypted private chat groups”
- Kathleen Azali, “Digitalising knowledge: education, libraries, archives”
- Edwin Jurriens, “Digital art: hacktivism and social engagement”
- Mari Pangestu & Grace Dewi, “Indonesia and digital economy: creative destruction, opportunities and challenges”
- Bode Moore, “A recent history of the Indonesian e-commerce”
- Michele Ford & Vivian Honan, “The Go-Jek effect”
Selamat menikmati 🙂
Adakah rencana untuk meng-free-kan dan men-digitalkan (pdf) bab tersebut?
belum ada rencana. kalau anda perhatikan, banyak tulisan2 free saya di web saya. silahkan download di sana
Lucunya, kegiatannya “Indonesia Project” tapi dimotori oleh ANU (the Australian National University), padahal hasilnya sangat perlukan sebagai referensi akademik situasi “digital” di Indonesia.
Kenapa hal tsb tidak disponsori oleh institusi pendidikan dalam negeri ?
Terimakasih informasinya pak, sangat ditunggu cara memperolehnya seperti apa. terimakasih
Menarik Pak. Ditunggu informasinya mengenai cara mendapatkan buku ini. 😊
Ditunggu informasi cara memperoleh bukunya pak. Trims
can’t wait Pak gimana cara mendapatkan buku ini?
ini adalah buku yang bagus yang harus dibaca
Menarik Pak ditunggu ulasan lebih lengkapnya…
Mohon informasi cara pembelian bukunya Pak Budi. Karena ketika saya coba cari semua shipping dari luar negeri. Mungkin Pak Budi bisa memberi saran untuk shipping domestik. Terima kasih sebelumnya..
Salam.
Mohon info bagaimana cara memperoleh buku ini Pak Budi. Terima Kasih