Kalau tulisan terakhir kemarin tentang bahasa komputer, kali ini tentang bahasa manusia.
Baru-baru ini saya mendengarkan presentasi seorang anak muda. Bahasa yang digunakannya adalah bahasa Indonesia yang dicampur dengan bahasa Inggris. Katanya sih ini gaya bahasa anak Jaksel (Jakarta Selatan). ha ha ha. Rasanya pening-pening gimana gitu. hi hi hi. Bukannya saya tidak bisa berbahasa Inggris, tetapi saya termasuk orang yang kurang suka mencampurkan bahasa. Bahkan sesungguhnya kadang lebih mudah bagi saya untuk menjelaskan (hal teknis) dalam bahasa Inggris daripada dalam bahasa Indonesia.
Salah satu kesulitan yang saya hadapi adalah berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Ini butuh kesadaran yang luar biasa. Ketika presentasi, mengajar, menulis blog ini, dan bahkan yang baru-baru ini saya lakuan di YouTube, saya barusaha setengah mati untuk menggunakan bahasa Indonesia. hi hi hi. Betulan. Harus berusaha keras. Ternyata berbahasa sendiri itu tidak mudah.
28 Oktober baru saja berlalu. Salah satu isi dari Sumpah Pemuda adalah berbahasa satu, Bahasa Indonesia. Nah. Marilah kita berusaha untuk berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Seperti bahasa “beliau” itu pak, hehehe
Sindiran untuk pemuda/i yg lupa sumpah pemuda. Kalian too-mu-ch…😊
salah arti nantinya pak..
Begitulah wajah indonesia sekarang, follow back, 😥
setuju pak! 😀 tidak gampang pakai bahasa indonesia.
jadi, saat ini sudah lebih beruntung ada kbbi online #eh daring 😀
Haha, kok lucu ya bang, tapi yang jelas ini butuh perjuangan, meski sulit. Salah satu upaya untuk bisa berbahasa baik adalah dengan cara mengenalinya, mungkin melalui membaca buku berbahasa Indonesia dan kalau sempat membuat tulisan.
Tapi ini sudah menjadi sebuah dilema, malah viral anggapan bahwa “budaya kita adalah sedikit membaca tapi banyak komentarnya”, kadang persoalan inilah yang membuat banyak salah paham.
dilema memang, dimana bahasa indonesia masih belum terlalu “dewasa” untuk dipakai. sebenarnya itu tugas dari lembaga bahasa untuk men-selaraskan satu kata dengan kata lainnya. Jujur bahasa indonesia masih belum cukup serasi antar kalimatnya. ada contoh bagus diatas dari @snydez begitu anehya ketika menyebut kbbi daring.
Yes
ha ha ha. jangan “yes” lah. harusnya “ya”. ha ha ha
bukan berbahasa satu Pak, tapi menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia 😉
INDONESIA RAYA
Merdeka.. berbagai macam bahasa, suku, ras dan agama, tapi satu Indonesia, hehe
Nilai Bahasa Indonesia saya cuma 6, tapi berusaha untuk belajar berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia yang baik tanpa campur-campur. Karena ada bahasa daerah juga, maka saya menempatkan bahasa sesuai dengan tempat yang saya singgahi.