Grab vs. Go-Jek

Akhir-akhir ini saya perhatikan lebih banyak pengendara Grab dibandingkan dengan Go-Jek. Ini saya lihat dari atribut yang mereka gunakan; helm dan jaketnya. Apa benar demikian? Apakah ini hanya terlihat di daerah yang saya lalui saja, yaitu antara Taman Pahlawan Bandung sampai ke ITB?

Akhirnya beberapa hari lalu saya mulai menghitung jumlah pengendara Grab dan Gojek. Hari pertama menghitung hasilnya adalah 26 pengendara Grab dan 12 pengendara Go-Jek. Hari berikutnya hampir sama juga. Grab ada sekitar dua kali lipat dibandingkan Go-Jek.

Dua hari yang lalu saya di Jakarta dan mencoba mencari Go-Jek untuk ke statsiun Gambir. Ternyata tidak ditemukan. Aplikasinya muter terus. Saya tidak punya Grab. Untungnya ada yang membantu saya dengan mencarikan Grab. Setelah 10 menit, dapatlah Grab.

Mengapa Grab lebih (terlihat) banyak? Kata orang, diskon Grab saat ini sedang gila-gilaan. Lebih banyak diskonnya dibandingkan dengan Go-Jek. Dengan kata lain, harganya lebih murah. Jadi itukah yang membuat saya melihat lebih banyak Grab dibandingkan Go-Jek? Apakah ini akan bertahan? Bagaimana di tempat Anda?


16 pemikiran pada “Grab vs. Go-Jek

  1. Betul Pak, di tempat sy pun begitu. Jadi sepertinya Grab masih terus melakukan promosi dengan cara menekan keuntungan terhadap perusahaan. Sedangkan terhadap pengemudi tidak masalah sebab tarif untuk pengemudi bayarannya sama dengan Golek. Buat sy yang selalu pakai Grab kalau lagi di Bandung senang saja. Ya persaingan itu membuat konsumen bisa menentukan pilihan dan buat operator akan mencari cara supaya terus bertahan untuk tidak bangkrut

  2. Di Ambon, Grab sudah lebih dulu masuk daripada Gojek. Jadi memang lebih banyak pengendara dan penggunanya. Apalagi promo dengan aplikasi ovo cukup menarik bagi konsumen, sekalipun lebih banyak terdiri dari anak muda.

  3. Kalo menurut saya, gojek emang sepertinya sudah switch core businessnya ke gopay, gofood, dll, yang lebih menguntungkan. Bisnis transportnya udah ga jadi prioritas lagi. Atau memang dirancang demikian sih, transport hanya untuk boosting pengguna aplikasi dan menciptakan ketergantungan terhadap gojek. Sekarang, bonus2 untuk driver juga lebih menarik untuk gofood dibanding gocar atau gojek. Just my two cents, hehe…

  4. betul banget pak, ditempat saya memang lebih banyak grab daripada gojek kalo denger denger kata orang sih kalo GRAB itu menguntungkan customer dan kalo GOJEK itu menguntungkan driver, tapi emang benar juga sih aku kalo naik ojek online pasti grab udah murah pasti banyak promo nya

  5. bisa jadi driver gojek juga banyak tapi tidak memakai atribut. perkiraan saya pribadi sih mungkin memang untuk kota-kota besar driver grab lebih banyak, namun untuk marketshare saya rasa secara umum gojek masih unggul. pertanyaannya sampai kapankah mereka akan berperang harga dan promo? karena perang antara dua startup ride sharing ini juga sebetulnya melibatkan perang dua e-money.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s