Sarapan di Hotel: Sosis Dingin!

Salah satu hal yang menjadi pertimbangan dalam memilih hotel adalah sarapannya. Setidaknya, ini yang menjadi pertimbangan saya. Namun sayangnya banyak hotel yang tidak memperhatikan hal ini. Mungkin mau ngirit?

Sarapan saya di hotel dan di rumah berbeda. Kalau di hotel saya memilih sarapan dengan telur, sosis, beef bacon, dan roti. Kalau di rumah, hanya roti saja. Maklum males membuat telur dan jarang memiliki simpanan sosis dan beef bacon. Kembali ke sarapan di hotel. Untuk telur, biasanya hotel-hotel tidak terlalu bermasalah. Kan kalau memasak telur gampang. Telur mata sapi. Sunny side up. Beres.

Nah, mari kita bicarakan sosis. Yang ini, seringkali kondisinya sudah DINGIN! Ini saya tulis pakai tanda seru karena saya agak marah. Ini yang membuat sarapan menjadi tidak enak. Padahal sosis yang panas dan dingin sangat menjadi pembeda antar surga dan neraka. Ha ha ha. Memang untuk menjaga agar sosis tetap panas ini tidak mudah. Kalau dia dibiarkan di atas pelengangan, maka sosis akan menjadi kering. Tidak enak juga. Kalau dibiarkan terbuka, maka dia akan menjadi dingin. Sebetulnya saya pernah melihat alat yang membuat sosis ini berputar-putar terus sehingga panasnya tetap rata, tetapi alat seperti ini hanya saya lihat untuk sosis yang ukurannya besar dan memang biasanya untuk pembuat hotdog. Anyway, ada banyak cara untuk membuatnya tetap panas. Atau, mungkin sebaiknya saya minta tolong agar sosis ini dipanaskan lagi? Hmmm.

Tentu saja sarapan bukan hanya sosisnya saja. Kopi juga sangat menentukan. Yang ini malah lebih parah lagi. Ngasal saja. Asal ada kopi. Ini akan saya tuliskan secara terpisah. Sekarang saya sednag di rumah tapi ingin sarapan seperti di hotel. Bagaimana ya?

Oh ya, hotel mana yang sarapannya enak?

Iklan

3 pemikiran pada “Sarapan di Hotel: Sosis Dingin!

  1. Sudah tahun 2022, sarapan tambah sayur mungkin, Pak? 😀
    lumayan untuk asupan nutrisi, bukti sayang badan.
    saya kalau sarapan di hotel ngga mau melewatkan salad karena dressing-nya enak2..

  2. Pilihan orang berbeda-beda. Sesuai kebiasaan yang dianut. Kalo saya ngikuti cara pak Budi sarapan, perut saya sepertinya bakal protes, Pak. Kurang kenyang… 😀

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s