Bubur ayam adalah makanan yang dapat memberikan ketenangan di perut tetapi juga dapat mengakibatkan perang dunia ke-7. Kok bisa?
Bubur berasal dari beras yang dimasak sehingga menjadi lembut. Berbeda dengan nasi yang masih harus dikunyah, bubur bisa langsung ditelan jika memang terpaksa. Ini sangat membantu ketika kita sedang sakit yang biasanya malas makan atau sulit untuk mengunyah makanan. Itulah sebabnya bubur sering digunakan untuk makanan utama bagi orang yang sakit.
Adanya rasa ayam membuat bubur tidak menjadi hambar. Plain. Rasa ayam ini memang berasal dari suwiran daging ayam yang kadang ditambah dengan ati ampela dan kaldu ayam. Untuk tambahan ati ampela dan kaldu ayam ini ada yang suka dan ada yang tidak suka. Yang komplit biasanya ditambahkan dengan potongan telur rebus. Singkatnya bubur ayam merupakan makanan pilihan saya ketika sedang sakit perut atau sedang sakit.
Soal perang dunia ke-7. Itu hanya lawakan saja, tetapi bisa terjadi. Pasalnya bubur ayam ini ternyata memiliki dua “madzhab” atau aliran besar, yaitu diaduk (maksudnya semua “condiment” diaduk menjadi satu) atau tidak diaduk. Ternyata ini sangat berkesan pada banyak orang sehingga jangan coba-coba membujuk seseorang dari satu aliran untuk pindah ke aliran lainnya. Saya sendiri termasuk aliran tidak diaduk, tetapi tidak terlalu fanatik. Bagaimana dengan Anda? Kita tidak perlu sependapat kan?
