Beberapa hari yang lalu katanya Bandung dingin. Pagi hari temperaturnya bisa mencapai 15C. Wah. Yang bener? Akhirnya saya iseng dan memasang sensor temperatur (DHT-22) yang saya hubungkan ke perangkat IoT (ESP 8266). Data dari sensor ini dapat diakses secara daring (online), meskipun masih internal di jaringan LAN kami. Videonya ada di sini.
Hasil dari pembacaan sensor kemudian saya plot dalam bentuk grafik. Hasilnya kok ada yang aneh. Ada lonjakkan pada jam tertentu. Apa ya? Lihat pada bagian kiri di grafik berikut ini. Ada bagian yang meloncat.
Akhirnya tadi pagi, saya tongkrongi pas jam segitu. Apa yang terjadi? Eh, ternyata sensor terkena sinar matahari secara langsung. Ha ha ha. Pantas saja ada lonjakan data. Maka sensor saya pindahkan, tapi masih di bawah atap. Hasilnya tidak ada lonjakan lagi, tapi temperatur Bandung masih terlihat tinggi.
Sekalian saya pindahkan ke tempat yang lebih adem saja. Di sini saja. Mari kita amati perubahannya. Secara cepat saya amati, bedanya 1 derajat Celcius. Beda jarak 1 meter sudah beda hasilnya. Masalahnya adalah lebih ke arah di bawah atap yang berbeda. Saya akan amati lebih lanjut.