Tentang Gadis Bermata Hijau

Dalam tulisan terdahulu saya menceritakan tentang gadis bermata hijau, berambut pirang, dan terakhir bersayap (pula!). Ada banyak pendapat tentang tulisan saya itu. Sebetulnya saya masih berharap adanya interpretasi dari para pembaca sekalian. Kali ini akan saya ceritakan latar belakang tulisan itu.

Dalam tulisan tersebut, gadis bermata hijau tersebut adalah lambang dari malaikat maut yang siap menjemput kita semua. Kadang bayangan kita tentang malaikat pencabut nyawa adalah seorang laki-laki yang menyeramkan. Mengapa dia tidak bisa berujud seorang gadis?

Ide tulisan saya tersebut bermula dari ngobrol ngalor ngidul dengan seorang bapak-bapak. Topik berganti menjadi soal kematian. Dengan terkekeh dia berkata bahwa mengapa kita kok semakin tua semakin takut mati? Padahal semakin tua kemungkinan untuk mati semakin besar. Benar juga bapak ini? Apakah karena semakin berusia kita semakin sadar akan kesalahan-kesalahan yang kita perbuat? (Jadi makin lama akan makin negatif terus tabungan di dunia sana nanti?) Atau bagaimana?

Anak kecil memang belum takut terhadap kematian dirinya.

Kita memang tak mengetahui kapan kita akan mati. Bahkan (dalam tulisan saya itupun) sang gadis – sang malaikat pencabut nyawa – pun tidak tahu orang yang akan dicabut nyawanya. “Who are you?” Dia hanya sekedar menjalankan tugasnya.

Dalam cerita tersebut sang malaikat meninggalkan kita. Ah, kita diberi kesempatan lagi untuk memperpanjang hidup. Second chance. Third chance. N-chance.

Begitu latar belakang ceritanya …

Tentang mata hijau itu pun sebetulnya ada ceritanya.

Sehari atau dua hari sebelum menuliskan prosa itu saya sedang mengendarai mobil saya di jalan Dago (Bandung). Saya lihat pintu belakang dari mobil di samping saya agak terbuka. Wah, berbahaya. Saya berikan tanda dan kode-kode kepada pengemudi dan penumpang mobil tersebut bahwa pintu kendaraannya kurang rapat. Karena tidak mengerti maksud saya, akhirnya penumpang yang duduk di belakang mobil itu menurunkan jendelanya untuk bertanya. Yang muncul adalah kepala seorang wanita muda dengan … mata hijau! Waduh …

26 pemikiran pada “Tentang Gadis Bermata Hijau

  1. latar belakang yang sangat menarik, semenarik ketika james gosling menemukan nama Java buat bahasa yang ditemukannya 🙂

  2. Katanya wajah malaikat maut itu bergantung kita mau masuk kemana 😀 kalau kita masuk neraka bisa jadi malaikat maut tampil seperti di film-film barat, pake jubah hitam wajah seram bawa sabit rumput. Tapi kalau mau dimasukin ke surga, bisa jadi sang malaikat datang dengan tampilan gadis (sangat) cantik membuat kita ingin segera menggapainya 🙂

  3. waduh, tidak sampai ke situ interpretasinya
    hebat imajinasinya ^-^

    tp kok malaikat mautnya iseng banget mimpi soal manusia :D?

  4. Dalam tulisan tersebut, gadis bermata hijau tersebut adalah lambang dari malaikat maut yang siap menjemput kita semua. Kadang bayangan kita tentang malaikat pencabut nyawa adalah seorang laki-laki yang menyeramkan. Mengapa dia tidak bisa berujud seorang gadis?

    Valkyrie dalam mitologi Viking?
    Dewi Kematian dalam komik Monika karya Mauricio?

  5. wah pak… ternyata wanita berambut panjang n bermata hijau itu… (sungguh mengecoh :p )

  6. “wanita muda dan bermata hijau”. Bisa diartikan sebagai perempuan belia yang masih polos dan lugu. Karena hijau melambangkan kesegaran (fresh). Berarti bukanlah malaikat pencabut nyawa, tapi sosok muda yang menggairahkan dan bisa membuat nyawa kita “melayang” sejenak.

  7. kirain tu cwe kecengannya si 0m coz tu cwe kayaknya cantik juga bermata hijau…
    mungkin banyak juga ya yang ngira klo c Om ne lagi ngecengin perempuan hahahahahaha ternyata menyeramkan juga latar belakangnya. .
    keren oOm. . .

  8. Ping-balik: blog « runggukecil

Tinggalkan komentar