Ego dan Kesabaran

Jika ada satu pelajaran yang paling berat bagi saya, maka pelajaran itu adalah “menahan ego” dan “ujian kesabaran”. Ada terlalu banyak hal yang membuat ego kita tersenggol. Sesuatu yang kita anggap penting, dilecehkan oleh seseorang, maka kita marah. Kita merasa diabaikan atau diremehkan oleh orang lain, marah juga.

Di dunia media sosial, apa lagi. Sangat mudah orang (yang tidak kita kenal dan tidak kenal kita) langsung membuat pernyataan-pernyataan yang menyenggol ego kita. Saya sih sering mengalami hal itu. Ha ha ha.

Bagaimana menekan ego itu? Dengan kesabaran.

Sabar. Sebuah kata yang berat. Ini juga ujian yang paling sering saya hadapi. Mungkin Anda juga menghadapinya tetapi tidak sadar. Saya selalu menyadarkan diri. Ini ujian kesabaran. Maka saya menantang diri saya sendiri.

“Hei diri sendiri. Mampukah kau bersabar? Mampukah kau membuang egomu?”

Itulah sebabnya, salah satu surat di Al-Qur’an yang paling saya senangi adalah “Al-Ashr” (Waktu) (QS:103).

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al ‘Ashr: 1-3).

Banyak-banyaklah bersabar kepada orang-orang yang Anda cintai dan hormati. Buanglah ego terhadap mereka.

3 pemikiran pada “Ego dan Kesabaran

Tinggalkan komentar