Menulis Karya Ilmiah

Ya, saya masih memeriksa revisi tugas mahasiswa. Masih banyak – atau bahkan sebagian besar? – mahasiswa kita belum mahir menulis karya ilmiah. Mungkin dapat saya generalisir lebih lanjut, mahasiswa belum mahir menulis. Titik. Kejam amat ya?

Masalah utama bagi mahasiswa adalah mereka menyepelekan penulisan. Dianggapnya menulis itu hanya sekedar mengurutkan kata-kata. Atau lebih ekstrim lagi menulis itu mengurutkan huruf-huruf. a i u e o. Bagi mereka, memilih kata itu tidak penting. Padahal kata yang berbeda memiliki makna dan efek yang berbeda kepada pembaca. “Kamu salah!” atau “Anda kurang tepat” memiliki efek yang berbeda, bukan?

Menuangkan alur pemikiran dalam tulisan yang runut merupakan sebuah tantangan. Kita tidak dapat mencampurkan semuanya dalam satu bagian. Untuk makanan, gado-gado pun harus dipilih apa yang akan dicampur. Kalau gado-gado dicampur dengan cumi-cumi dan bajigur rasanya jadi kacau balau. he he he.

Bahkan untuk sekedar menuliskan dalam format yang konsistenpun ternyata banyak yang belum paham. Ngasal saja. Padahal tulisan yang tidak enak dipandang akan menghasilkan nilai yang buruk karena pembaca sudah antipati duluan. Seharusnya memang isi yang lebih penting, tetapi penampilan pada kenyataannya adalah yang membukakan pintu kepada pembaca. Setelah pintu terbuka, kita sodorkan isinya. Bagaimana pembaca atau penguji akan memeriksa tulisan kita jika “pintu” tertutup?

Lantas bagaimana caranya agar kita dapat menulis karya ilmiah yang baik (dan indah)? Latihan, latihan, dan latihan menulis. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana agar latihan-latihan ini menyenangkan sehingga kita melakukannya? Itu merupakan topik bahasan di lain kesempatan.

15 pemikiran pada “Menulis Karya Ilmiah

  1. Soalnya anak muda jaman sekarang kemampuan menulisnya maksimal 160 karakter 😉

    Jadi tidak terbiasa menjelaskan panjang lebar dengan alur penyampaian yang sistematis.

    Jangankan menjelaskan panjang lebar, lha yg tdix jls aj disngkt2 nulisx smp gx bs dibc -_-

  2. “mahasiswa kita belum mahir menulis karya ilmiah”

    Apakah dosennya juga sudah mahir Pak? Berapa seringkah Bapak menulis karya tulis ilmiah, kalau saya boleh tahu? Kalau universitasnya ITB, tentunya karya tulis ilmiah internasional dong ya, sekelas jurnal2 IEEE gitu. DBLP? Google scholar?

  3. pada umumnya kesalahan dalam menulis ilmiah yaitu terletak pada tata bahasa dan pemilihan kata yang kadang kala kurang sesuai

  4. Pak Budi, kami nantikan resep latihan menulis yang menyenangkan Pak. Mohon tips-nya juga bagaimana menulis makalah dalam Bahasa Inggris yang efektif.

Tinggalkan komentar