Dari Narsisme ke Naruto

Tulisan ini masih melanjutkan soal membuat blog yang banyak diminati pengunjung. Beberapa orang meminta saya untuk mengunjungi blognya dan sudah saya penuhi. Ternyata kebanyakan blognya berisi cerita tentang diri sendiri yang – maaf – membosankan (atau garing, he he he).

Ada blog yang hanya berisi fakta tentang dia pergi ke kampus. Ada juga yang bercerita tentang hari ulang tahun dan berhenti sampai di situ. Ada … hmm … apa lagi ya? Pokoknya isinya adalah cerita tentang diri sendiri yang saya sebut narsisme. Tidak cocok mungkin, tapi saya paksakan saja. ha ha ha.

Apakah ada yang salah dalam menceritakan diri sendiri atau narsisme? Rasanya tidak juga. Ada banyak buku otobiografi yang bercerita mengenai pribadi seseorang. Buku jenis itu laris juga tuh kelihatannya. Artinya cerita tentang diri sah-sah saja. Hanya saja bagaimana cerita tentang diri ini bisa menjadi menarik.

Ambil cerita Naruto, misalnya. Cerita ini adalah cerita tentang diri Naruto. Mengapa kok banyak orang yang tergila-gila dengan Naruto? Yang menarik dari ini semua adalah adanya pelajaran yang bisa diperoleh dari ceritanya. Nah, itu dia yang saya maksudkan dengan bercerita diri tetapi masih menarik. Pembaca bisa belajar sesuatu dari tulisan itu, sehingga memberikan komentar dan datang kembali. Nah, buatlah blog Anda menjadi blognya Naruto; dari Narsisme ke Naruto.

Cerita mengenai kuliah, misalnya, bisa ditampilkan apa-apa yang menarik darinya. Apakah ada trik untuk menahan kantuk ketika kuliah? Ataukah ada cerita mengenai kuliah yang lucu? Kalau hanya sekedar cerita pergi ke kampus, itu bisa masuk ke microblogging seperti kronologger saja. Begitu …

Siap jadi Naruto?

56 pemikiran pada “Dari Narsisme ke Naruto

  1. sip pak, memang sudut pandang lain akan membuat blog lebih bermakna…
    tapi itu bukan berarti kita harus lihat Naruto dulu kan?? 🙂

  2. Pak Budi,
    sebelumnya salam kenal buat Bapak. Menarik sekali saya membaca posting Bapak mengenai tanggapan apa yang ditulis para blogger yang Bapak kunjungi. Sudah dikunjungi, langsung dikritik. Wah..kalau ngga kuat dikritik, rasanya pedas dan perih ya Pak 🙂

    Oh ya Pak, saya kemudian jadi teringat dengan buku otobiografi seorang Ketua DPD sebuah partai G di tempat saya tinggal ini (Lampung,red). ia pernah mengundang banyak tamu merayakan hari ulangtahunnya di sebuah hotel berbintang di Bandar Lampung. waktu itu, saya memang tidak datang ke acaranya. wong saya ngga kenal dia, ngapain datang ke sana. hehehe…

    seorang teman, kebetulan seorang jurnalis, datang di acara ulangtahun ketua DPD partai G itu. Teman saya ini menunjukkan buku otobiografi ketua DPD partai G itu. sekilas menarik dari sampulnya. sedikit-sedikit saya baca isinya. ada beberapa foto, dari mulai usia kecil hingga sekarang menjadi orang sukses di partainya.

    Ketua DPD partai G ini memang dulunya pernah ditahan gara-gara kasus korupsi yang menyebabkan ia tidak jadi diangkat menjadi gubernur Lampung ketika itu. di buku itu, lengkap dituliskan kisahnya. jadi, tidak hanya berkisah yang baik-baik dari dia saja. tapi ada pula isinya tentang peristiwa penahanan dia hingga sampai ke Jakarta. foto-foto saat ditahan polisi pun ada di buku itu. saya kira buku ini menarik. seorang ketua partai G Lampung dengan peluncuran buku otobiografinya. buku-buku itu dibagikan gratis saat perayaan hari ulangtahunnya.

    sepintas saya berpikir, memang kebanyakan membuat buku otobiografi harus orang-orang terkenal. punya pengaruh yang (sungguh) luar biasa terhadap masyarakat. saya kira itu hal yang penting, baru bisa diterbitkan buku otobiografi. nah, kalau seperti saya yang hanya orang biasa mau buat buku otobiografi, apa bisa laris ya? ada yang mau baca? siapa saya? hehehe…. 🙂

    jadi, harus menunggu terkenal dulu nanti 🙂

    salam,

    eriek

  3. eriek wrote:
    “sepintas saya berpikir, memang kebanyakan membuat buku otobiografi harus orang-orang terkenal. punya pengaruh yang (sungguh) luar biasa terhadap masyarakat. saya kira itu hal yang penting, baru bisa diterbitkan buku otobiografi. nah, kalau seperti saya yang hanya orang biasa mau buat buku otobiografi, apa bisa laris ya? ada yang mau baca? siapa saya? hehehe…. 🙂 ”

    => Minimal gratis kan mas? *ngacirrr 😛

  4. Seperti erik juga. Tapi langkah untuk terkenal adalah hal yang buerattt! Pa lagi saya cuma petani yang pagi angkat cangkul dan sore boyok linu… Gimana ya caranya biar terkenal dan *cen de wold*..? masa mau buat biografi tentang pengalaman digigit lintah darat… kwakaka.

  5. lho, sepertinya blog si kumis lebat ini justru yang teramat sangat narsis. hi hi hi.
    maap lo ya pak budi.

    tapi yang sok sibuk (setumpuk buku belum dibaca, sibuk ngeband, tidur cuma sebentar),
    sok pakar (jadi juri sana sini, diundang jadi pembicara di sana sini tapi terpaka ditolak karena tidak sempat), sok berkepala dingin waktu hacking hackingan antara indonesia dan malaysia, dan masih banyak lagi dari blog blog anda yang segubrak gubrak.

    benar kata beberapa teman saya, budi rahardjo itu 68% pakar narsis.

    ngacirrrrrrrrrrrrrrrr. 😀

  6. Ah, pak BR ini.. Pak Budi juga sering menceritakan postingan tentang diri sendiri yang kadang nggak penting banget. Contoh: Hari ini saya main musik. Gitu doang. Jadi nggak ada salahnya dong cerita hal-hal seperti itu. Tentang enak dibaca atau tidak, itu urusan belakangan, yang penting nulis 🙂

  7. galih bener juga. yang ini – postingan yang gak penting – saya gak tahu kenapa orang masih baca juga. padahal kan secara teori (teori yang baru saya buat, he he he) nggak masuk. mestinya pengunjungnya sepi (kayak blog saya yang lainnya). jadi nggak ngerti kenapa.

    untuk malu ah … IP kecatet om 🙂 nggak usah anonim lah, saya udah tahu kok. saya gak gigit kok.

  8. kalaw sy tidak mau jadi naruto om.
    saya mau jadi diri saya sendiri aja d….! 🙂
    sy banyak setuju dengan tulisan2 p’budi. mengenai p’Budi yg juga kadang menceritakan postingan tentang diri sendiri(lebih sering berbagi ilmu. ini menurut saya) yang kadang (menurut org lain nggak penting banget) Contoh: Hari ini saya main musik. ya itu wajar2 saja. itu sbg selingan yg kadang jg bisa menambah pengetahuan. tapi intinya bukan disana. intinya saya melihat komitmen p’budi (dari tulisan2nya tentu saja)dalam mengajak dan memajukan bangsa ini tergolong langka. ok, terus berkarya om!. terus semangat! btw sy jg ingin mengundang dan minta pendapat p’budi, untuk berkunjung ke blog saya, dan minta penilaian apakah blog saya tergolong narsis…? thx sebelumnya (oya, blog saya berisi puisi2 lho pak, walau saya bergelut di dunai IT… hehe…)
    utk para bloggers lain, kalau ga keberatan saya juga undang mampir ke blog saya dan klw tdk keberatan sy harap dpt memberi sekedar comment…. trim sebelumnya…

    http://www.zulkarmen.blogspot.com/

  9. Pak Budi.
    Ada mekanisme pengukurannya atau tidak agar blog bisa mengarah dari narsisme ke naruto? 🙂

    Atau mungkin bisa di bikin rating seperti di TV…..asal jangan…..oleh satu perusahaan saja….

    Atau agar tidak narsis….bikin blognya sama orang lain yang tidak kenal..he..he..he…

  10. narsis ya?…..
    hmmm… kalau blogku narsis ga ya? Asal ada ide aku tulis aja di blog. biar anak stm gini (sibuk, banyak tugas) blog jangan ampe mati. Tapi pak BR, hampir tiap ngeblog saya mesti buka blog bapak (yang di WP aja) dan ngga jarang kasih komentar. Kalau itu yang bapak sebut dengan “narsis”, berarti (maaf-tapi ini menurut saya) anda juga termasuk dong. tapi yang saya tangkap bukan narsis yang negatif sih. malah saya terkadang kagum dengan tulisan2 bapak. kok bisa tiap hari dapet ide nulis di blog. yowes lah… rapopo…

    btw, aku ngga ngikuti cerita naruto, apalagi avatar…
    heh…

  11. udah pernah berkunjung ke http://sayap.wordpress.com pak ?

    bukan blog saya lho, tapi cerita tentang seseorang yang sedang berjuang melawan sebuah penyakit dengan penuh semangat dan harapan. apakah kalau begini disebut juga narsisme ?

    saya rasa banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari tulisan di blog itu lho..

    salam

  12. Kalau hanya membuat tulisan di blog supaya menarik banyak pengunjung bisa-bisa jadi kurang tulus tulisannnya. IMO, tulisan jangan hanya dibuat supaya pembaca senang. Tapi membuat senang pembaca merupakan bonus tentunya.

    IMO lagi, lebih baik membaca tulisan yang remeh-temeh tapi tulus dibandingkan tulisan yang “canggih” tapi hanya dibuat supaya blog-nya rame. Baik buruknya tulisan ‘kan relatif, judulnya juga blog :-), kalau tidak namanya jadi bkoran deh.

  13. Seperti sudah saya tuliskan, narsis itu sah-sah saja. Hanya, jangan kecewa kalau pengunjungnya sedikit dan komentarnya tidak ada. Selama kita bisa menerima ini, ya nggak papa.

  14. “narsis” menurut saya adalah sebagian dari proses pengenalan diri 😀 .. kadang orang tak sadar bebrapa fakta tentang drinya, tapi setelah berkali-kali menulis tentang dirina sendiri, lama-lama dia akan tersadar. Kadang tidak perlu waktu lama. Pada saat menulis dia bisa sadar, kenapa saya melakukan ini dan itu.

    Tulisan mematerialisasi pikiran. Seperti yang pernah saya baca (entah dimana), cara menguji suatu ide adalah dengan menulisnya.

    PS:
    Saya nge-fans dengan Naruto, tapi tidak suka filler-nya. BTW, pak Budi nonton versi TV lokal atau versi fansub? 😀

  15. nah, mangkanya saya bikin dua blog pak, yg satu buat narsisme dan narutoisme, dan satu lagi buat yg ga termasuk ke dua aliran tadi hehehe…

  16. kalau saya lebih suka membaca blog yang isinya kehidupan pribadi pemilik. kadang-kadang merasa lucu, menemukan teman senasib, merasa harus bersyukur karena lebih beruntung, merasa tertantang untuk bisa seperti orang itu dan jadi tau banyak karakter orang. dan menurut saya itu lebih baik dan riel dari pada sinetron di tv yang ceritanya sudah keterlaluan aneh.
    mungkin istilah narsis kurang tepat untuk penulis blog yang menceritakan kehidupannya sehari-hari. menurut saya yang narsis itu yang terlihat sombong, sok seleb dan yang merasa “paling” diantara blogger.
    salam kenal Pak BR. banyak anak muda yang harus belajar dari bapak. meski kesibukan seabrek, selalu punya waktu buat menulis. 🙂

  17. wahh penggemar naruto juga kayanya….

    iya saya setuju sama pak budi, banyak pembelajaran yang kita dapat dari naruto atau anime pada umumnya, klo di perhatiin anime itu rata rata kisahnya kaya gini

    ada satu orang jagoan yang selalu di ejek dan di cela gara2 ketidakmampuannya kemudian menjadi mampu secara perlahan berkat determinasi dan kerja keras. seengganya itu yang saya liat dari beberapa film anime.

    Contoh :
    Naruto sendiri di episode awal gak bisa apa apa, bahkan sama sasuke dan sakura pun dia gak ada apa2, tapi karena kemauannya jadi hokage sama kerja keras nya latihan akhirnya dia bisa jadi di akuin (acknowledge).

    Slam Dunk sama Tsubasa adalah dua sport tim yang selalu di peringkat bawah, tapi karena kemauannya akhirnya mereka berhasil menjadi nomor satu, dan biasanya klo di anime selalu di ceritain perjuangannya, bukan Vini Vidi Vici aja, dan di anime jagoannya gak selalu menang :D, jadi pengen nulis blog tentang ini…

  18. Bung,
    berkunjung dong ke blog saya dan mohon masukannya, bagaimana supaya lebih bagus tampilannya dan banyak pengunjung. salam kenal!

  19. g selalu lo pak blog itu utk pembaca..

    maaf.. tp saya pribadi baru dalam dunia blog memblog ini… sebagai sarana belajar utk menulis saja, krn blkgan saya baru tersadar klo dalam dunia kerja itu ada yg namanya report, dan saya msh byk menuai kritikan dalam hal report itu oleh atasan saya…hix… kok dulu bikin laporan praktikum ke asisten g pernah dikritik yah… apa asistennya jg emang g ngerti kali yg namanya report 😆

    btw… mungkin klo dibanding blog yg lain2 seperti blog nya mas anjar n pak budi yg hits n komen nya mencapai ratusan ribu, tp bagi sebagian blogger (Saya jg salah satunya) disamping blog sebagai sarana menulis… it is also an escape place for me, no listener as good as my blog… even if i have to scream on it, it wouldn’t judge me… 😀

  20. sebetulnya sih bukan mau narsis-narsisan… Tapi lagi keabisan ide buat nulis apa.. jadi ya nulis yangterjadi di hari yang baru dilaluin aja..

    salam damai, Pak!

  21. Untuk awal, mungkin oke saja. Tapi kalau selama nge-blog yang ditulis begitu melulu, ya capek juga ngikuti. Nggak ada yang bisa dipetik.
    -DM-

  22. Blogging awalnya dari kata WebLogging … atau “catetan perjalanan” selama “web surfing” … Ini katanya mBah Blogger Enda. Sehingga ya memang wajar kalau ada yang hanya menulis “aku lagi males nulis hari ini”
    Namun memang herannya dengan tulisan begitu saja komentarnya bisa ratusan …. dimulai dengan “PERTAMAX ! …Keduax, ketigax .. dst ” Pokoke asal seru saja. Mulanya biasa saja, lama-lama jadi kebiasaan
    Akhirnya aktifitas “Weblogging” sudah ber’evolusi’ menjadi kegiatan rutin dalam menuliskan segala sesuatu dalam web. Dengan engine khusus, dengan format khusus dan bahkan berkembang menjadi komunitas BLOGGER !!

  23. Galih said:

    …Ah, pak BR ini.. Pak Budi juga sering menceritakan postingan tentang diri sendiri yang kadang nggak penting banget. Contoh: Hari ini saya main musik. Gitu doang…

    Euy.. lupa ya? Pak BR khan terkenal… :mrgreen:
    Untunglah, ntah saya narsis ato ga, yg jelas saya ga’ pernah minta pak Budi mampir ke blog saya, n sjauh ini bliau ga’ terdeteksi pernah mampir (ah, saya ga tau persis, pernah ga’ ya…).
    Btw, saya *ngerti n ngikutin* critanya Naruto 😀

  24. parah tuh yg cuma narsis di blognya.. kl cuma sekali dua kali sih mungkin gpp..

    blog saya sih rasanya ga narsis -mungkin ada satu atau dua-,,isinya ttg yg saya alami/pikirkan, tapi saya ‘bumbui’..(sekarang lagi mati ide x_x)

  25. dear pa budi, buat saya, narsis sejati adalah tidak peduli blog nya mau dibaca orang ato dikomenin orang. tidak mengais-ngais orang untuk mampir dan memberi komen. tidak ngambek kalo seleb blog tidak mau komen ato berkunjung di blognya.

    secara, blog adalah representasi dirimu laa, tulislah dengan tulus (ngutip apa kata Yudi).

    persoalan blog BR kenapa banyak pengunjung padahal banyak yg ga penting, garing, full narsis. saya juga tidak tahu 😛

    -a-

Tinggalkan komentar