Marathon Pertama Saya

Sebetulnya sudah lama saya ingin mengikuti marathon, tetapi belum kejadian. Beberapa kali mau ikutan tetapi pas waktunya bentrok dengan acara saya lainnya. Kawan-kawan dan saudara-saudara saya banyak yang sudah mengikuti marathon. Mungkin ini juga menjadi semacam trend di lingkungan saya.

Mengapa saya berani mau ikutan marathon? Setidaknya yang 5k dulu lah. Alasannya adalah setiap minggu saya futsal 2 atau 3 kali. Setiap futsal saya menempuh antara 5 Km sampai dengan 8 Km. Itu kata Mi-band yang saya gunakan untuk melakukan tracking pergerakan saya. Jadi kalau “hanya” 5 Km, semestinya sangguplah. Meskipun ada bedanya. Kalau futsal, saya tidak dituntut untuk menyelesaikan jarak tersebut dalam satu satuan waktu tertentu. Jadi tadi 8 Km itu bisa terjadi dalam kurun waktu 2 jam. Kalau marathon, waktu sangat penting.

Saya sudah siap lah untuk marathon. Bahkan sudah sempat membeli sepatu untuk lari, meskipun tidak spesifik untuk marathon. Sepatu ini tadinya memang saya rencanakan untuk marthon. Tinggal menunggu waktunya. Jreng!

Dua minggu lalu saya ditawari untuk untuk ikutan virtual marathon. Virtual marathon ini karena sekarang masih masa pandemi COVID-19 sehingga acara rame-rame dihindari. Maka marathon-nya dilakukan sendiri-sendiri. Langsung saya oke-kan sambil bingung bagaimana caranya. Intinya saya diminta untuk melakukan lari marathon sendiri dan datanya nanti dikirimkan ke panitia. Sambil bingung, saya pasang aplikasi Strava.

Hari Jum’at kemarin, saya memutuskan untuk lari marathon setelah mencari tempat (lapangan) yang memungkinan. Sekarang sebagian besar lapangan ditutup. Setelah bertanya ke sana sini, saya putuskan untuk lari di Kiara Park.

Hari H-nya saya lari. Tempatnya lumayan sepi sehingga nyaman untuk berlari. Sambil berlari, kadang-kadang saya cek sudah berapa putaran saya berlari. Sudahkah 5 Km? Oh masih belum. Lari lagi. Terus sampai angka 5 muncul di handphone saya. Setelah selesai, saya berhenti dan melihat hasilnya. Barulah saya sadar bahwa konfigurasi Strava saya masih belum menggunakan “metric”. Jadi yang tertera itu bukan 5 Km, tetapi 5 mil (miles)! Hayah … Ternyata saya lari lebih dari 8 Km. Pantesan terasa capek banget. Ha ha ha.

Setelah itu tinggal memasukkan hasilnya ke situs web panitia. Bingungnya, data saya adalah data 8 Km bukan 5 Km. Jadi saya hitung perkiraan. Rata-rata larinya saya adalah 8 Km/jam. Saya larinya 1 jam. Jadi hitung demi hitung, untuk 5 Km saya lari 40 menit. Itu hasil perhitungan. Akhirnya saya masukkan data itu saja.

[Ini adalah foto Strava saya yang sudah terkonversi ke Km. ha ha ha.]

Demikianlah pengalaman marathon pertama saya.

Satu pemikiran pada “Marathon Pertama Saya

  1. Kirain marathon virtual nya hanya di atas alat olah raga di rumah …
    Bagus juga walaupun hanya berdasarkan aplikasi dengan data bisa di upload, tapi real nya tetap di ruang terbuka

Tinggalkan komentar