Banyak orang yang mengatakan bahwa multitasking – mengerjakan beberapa hal sekaligus – itu tidak baik. Mereka benar. Namun dalam kenyataannya ada orang yang melakukan multitasking karena satu dan lain hal. Saya melakukannya.
Bagaimana melakukan multitasking? Berikut ini adalah hal-hal yang penting untuk dipahami. Saya menemukan ada tigal (3) hal.
Pertama, turunkan harapan (expectation). Sebagai contoh, jika kita mengerjakan sesuatu dengan harapan mencapai 90% dari target, maka ketika kita multitasking hasil yang dapat dicapai mungkin turun menjadi 70%. Ini akan menjadi masalah bagi seseorang yang perfectionist. Penurunan hasil yang dicapai ini apakah bisa Anda terima? Bagi saya, ini lebih masuk akal. Mengerjakan tiga hal secara bersamaan dengan hasil masing-masing 70% lebih menarik daripada mengerjakan tiga hal secara serial dengan hasil 90%.
Kedua, skeduling atau pemilihan prioritas apa yang dilakukan berdasarkan urgency. Deadline mana yang paling dekat, itu yang dikerjakan dahulu. Yang didahulukan bukan yang penting (importance). Padahal seharusnya yang dikerjakan dahulu adalah yang penting. Skedul akan berubah dengan sangat cepat dan kadang-kadang chaos. he he he.
Ketiga, yang paling susah, carilah tangan kanan untuk menangani tugas-tugas. Dengan kata lagi, delegasi. Delegasikan pekerjaan. Susahnya adalah mencari orang yang dapat mengerjakan sesuai dengan harapan kita. Susah sekali. Ada pepatah yang mengatakan, “if you want to do it right, do it yourself“. Masalahnya, jika semua kita kerjakan maka kita tidak dapat melakukan task yang lainnya. Jadi mencari orang untuk mendelegasikan pekerjaan merupakan sesuatu yang penting.
Ada masalah lagi terkait dengan poin ketiga, yaitu biasanya kalau kita mendelegasikan sesuatu maka hasilnya juga hanya 70% dari harapan kita. Hadoh.
Nah, jika ketiga hal di atas dapat kita lakukan, maka multitasking dapat kita lakukan.