Masalah Band Amatiran

Ada dua hal yang paling susah dalam band amatir ketika manggung, yaitu (1) berhenti bersamaan di akhir lagu, dan (2) recover kalau ada kesalahan dalam memainkan lagu. Mari kita bahas yang pertama dahulu, berhenti bersamaan.

Dalam memainkan lagu, memulai secara bersamaan itu relatif lebih mudah. Cara paling gampang adalah kita menghitung, satu dua tiga dan jreng. Mulai. Namun kadang memulaipun bermasalah. Nah, kalau mulainya sudah bermasalah ini tanda-tanda akan bermasalah seterusnya. he he he. Biasanya sih ini tidak masalah.

IMG_7929

[Foto Gen81 Band manggung di Ganesha Night, 17 April 2015]

Lagu sudah mulai dimainkan. Kesulitan muncul pada saat akan berhenti. Bagaimana berhenti di akhir lagu? Ada banyak lagu yang aslinya berhenti dengan menggunakan fade out. Makin lama, makin kecil volume suaranya. Kalau manggung, ini tidak bisa dilakukan. Berhenti harus jreng! Harus bersamaan. Itu susahnya. Sering ada yang berhenti duluan dan ada yang masih mau terus. he he he. Kelihatan repotnya band amatiran itu di sini. hi hi hi.

Yang lebih repot lagi adalah kalau ada kesalahan dalam memainkan lagu. Misalnya ada bagian yang harus dimainkan 4 bar. Eh, ini baru 2 bar ada yang sudah pindah ke bagian lain. Nah lho. Bagaimana pemain musik lainnya? Apakah kemudian memaksa untuk memainkan 4 bar? Yang salah ngikut? Atau justru yang lainnya menjadi ngikut hanya 2 bar saja? Masalah recover kalau ada kesalahan itu merupakan yang sering dihadapi. Band yang baru, amatir, biasanya kacau balau kalau ini terjadi. hi hi hi.

Jika dua hal di atas bisa diatasi, maka band terlihat relatif bagus. Setidaknya, kompak! Dan kompak itu susah.

12 pemikiran pada “Masalah Band Amatiran

  1. kwkwkwk saya juga mikir gitu, kok bisa ya sebuah band berhentinya barengan. apa sambil nyanyi ngitung dulu, nanti pas pengulangan nada ke sekian langsung berenti..

    yg bar itu juga mirip kayak nyanyi lagu indonesia raya, harusnya ngulang lagi sekali, tapi peserta udah fade out duluan. haha

  2. Berhenti secara bersamaan memang sering menjadi sumber ketidak-kompakan untuk band amatir. Menurut saya ini bisa diatasi dengan membuat outtro/ending yg disepakati bersama saat latihan (misalkan dengan menambah 2 bar atau 4 bar).

    Untuk kesalahan di tengah2 lagu, ini juga sering terjadi. Biasanya yang diikuti adalah instrumen musik yang volumenya paling keras 😀
    Untuk kasus seperti ini biasanya yang menjadi korban adalah vokalis, karena mereka akan kebingungan apakah harus ‘masuk’ atau menunggu.
    Solusi untuk ini biasanya adalah dengan menunjuk seorang personil sebagai ‘leader’, biasanya pemain piano/gitar yang kebagian peran ini. Jadi apabila ada kesalahan, semua harus menyesuaikan dengan personil tersebut. IMHO

  3. Saya pernah mengalami hal serupa waktu SMA dulu. Yang saya lakukan adalah tetap tenang dan mencoba mengisi celah yang ditinggalkan oleh pemain lain, meskipun agak grotal gratul istilahnya. tapi not bad lah. Sedangkan posisi saya waktu itu sbg drummer. praktis tidak banyak nada yg bisa dimainkan.

  4. kalau dibandingkan lagi antara memulai dan mengakhiri lagu mana yg paling susah, jawabannya yang kedua.

  5. Namanya juga masih amatiran bro, memang sesuatu yang wajar jika mereka banyak melakukan kesalahan. Tinggal bagaimana mereka menyikapinya saja.

    Saya juga punya pengalaman dengan band amatiran, kantor saya mengundang mereka untuk mengisi acara di Happy Weekend yang diadakan setiap Sabtu dan Minggu, jadi rutin gitu. Awalnya memang mereka amatiran bro, namun seiring berjalan waktu mungkin mereka belajar dari kesalahan. Saat ini mereka cukup sering juga dicari orang-orang disekitar sini untuk mengisi acara.

    Ini pelajaran cukup berharga juga karena mereka menjadikan kesalahan sebagai guru mereka.

Tinggalkan komentar