Dalam kuliah “New Venture Management” (NVM), saya mengangkat topik Key Performance Indicators (KPI). Bahwa setelah melewati proses inisiasi bisnis dan bisnis sudah berjalan dengan baik, maka mulai masuklah kita ke tahap pengelolaan bisnis dengan menerapkan manajemen yang baik. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mencatat dan mengukur berbagai indikator dari usaha kita.
Ada beberapa indikator yang dapat dicatat dan diukur, antara lain:
- Jumlah produk atau servis;
- Brand Image;
- Jumlah pelanggan (the number of customers);
- Penjualan (sales);
- Keuntungan (profit);
- Indikator keuangan lainnya (saham, nilai investasi);
- dan hal-hal yang terkait dengan organisasi (jumlah karyawan).
Tulisan kali ini akan menyoroti aspek “brand image saja”. Kalau menurut Anda, apa yang dimaksud dengan “brand image”?
Jawaban dari pertanyaan di atas bergantung kepada kapan dan kepada siapa ada bertanya. Saat ini, ketika saya tanyakan kepada mahasiswa, maka jawabannya terkait dengan Instagram dan YouTube. Seberapa populernya Anda di instagram. Kalau dahulu yang lebih banyak digunakan adalah Facebook dan/atau Twitter.
Ada banyak indikator kepopuleran seseorang pada instagram; jumlah pengikut (follower), jumlah yang menyukai (like) (untuk sebuah foto atau cerita), engagement, dan seterusnya. Ini masih dapat kita bahasa lebih panjang lebar lagi.
Pertanyaannya adalah apakah kepopuleran kita di instagram dapat dianggap sebagai salah satu tolok ukur dari brand image? Artikel jurnal mana yang menyatakan demikian? (Kebanyakan yang menyatakan demikian berasal dari artikel populer yang diragukan nilai akademiknya.) Dalam beberapa diskusi dengan kawan, brand image di dunia siber (misal di instagram) belum tentu sama dengan kepopuleran di dunia nyata. Nah lho.
[Saya potong dulu ya tulisannya. Nanti saya tambahkan]
Pekerjaan rumah saya kepada mahasiswa adalah mencatat kondisi media sosial masing-masing mahasiswa dan peningkatannya secara berkala (bulan depan). Kondisi saya saat ini (21 Januari 2019):
- Instagram: 1881 followers
- YouTube (rahard): 412 subscribers
- WordPress: views/day atau views/month
- Twitter: 4526 followers
- Facebook: 5000+ followers (yang ini akan digantikan dengan Facebook Page saja)
- Facebook Page: 1543 (like), 1539 (followers)
Data di atas akan saya pantau. Nanti pekerjaan rumah berikutnya adalah melakukan sesuatu dan melihat efeknya pada indikator-indikator tersebut.
Wah hebat, follower akun Twitter pak bud sampai ribuan.
luar biasa
mantap. saya juga mengikuti akun seseorang yang berdagang memanfaatkan kepopulerannya di medsos. Diakui atau tidak prestasi seseorang, suka atau tidak, faktanya dagangannya laku karena dia populer. meskipun dagangannya ternyata tidak sebaik yang dia katakan.
setiap produk bermanfaat atau tidak tergantung siapa yang menggunakan. termasuk produk saya. 🙂
Kereen pak.. nyampe ribuan folower..
Berkunjung lagi om..
banyak bangat sudah followernya, yang youtube harus ditingkatkan lagi supaya bisa dapat iklan. Semangat!
Jumlah follower dengan jumlah like ‘harusnya’ juga berimbang dalam artian engagementnhya bagus. maklum sekarang banyak banget penjual follower. aku biasnaya lihat brand image atau kepopuleran lihat dari engagement dan interactionnya. baik dari like dna juga komen.
Kalau di desa saya, salah satu tolok ukur dari brand image dalah uang. hehehe
tak sadar viewer salah satu videoo Youtube saya sudah 1,9K. Sekarang say aktif personal branding di FB.
Selain jumlah pengikut yang banyak, pengaruh sebuah brand di media sosial juga terkait dengan seberapa tinggi keterlibatan pengikut pada postingan tersebut. Misalnya, kenapa brand akun media sosial artis begitu populer? karena keterlibatan pengguna di akun mereka sangat tinggi, berupa like maupun komen. Padahal yang diposting kadang-kadang biasa saja. Kita jadinya cemburu dengan mereka.
Beberapa tahun lewat saya sempat juga kepikiran dgn brandimage pak Bud, seiring dengan bisnis kecil2an yang saya gelutin secara online. Namun sekarang saya udah ga fokus lagi kearah sana. Saya cendrung jualan langsung saja di ecommerce lokal yang ada. Tapi nanti niat kedepaannnya saya juga ingin punya merek sendiri dan brandimage usaha sendiri.. 😀
artikel y bagus dan menarik sekali buat di baca
Terima kasih artikel y bagus dan bermanfaat sekali
Mampir lagi kesini karena google