Menyoal Server RIM di Indonesia

[Busyet dah. I opened up a can of worm 🙂 Kepalang tanggung. Bahas sekalian deh soal ini.]

Baiklah. Sekarang saya akan bahas soal permintaan (atau pemaksaan?) Research In Motion (RIM) untuk memasang server di Indonesia. Apa alasannya?

Alasan yang paling sering muncul adalah agar pemerintah Indonesia bisa menyadap komunikasi orang yang menggunakan BlackBerry. Saya sebetulnya cukup heran juga banyak yang setuju. Sebagai warga negara, semestinya kita harus mengingatkan pemerintah akan hak-hak kita (sebagai warga negara dan netizen); bahwa pemerintah tidak bisa semena-mena melakukan penyadapan.

Jika rekan-rekan membaca sejarah tentang munculnya PGP (pretty good privacy) dan juga buku-buku seperti cypherpunk, maka bisa kita lihat bahwa gerakan yang mereka lakukan adalah mempertahankan hak warga negara dari perbuatan semena-mena dari pemerintah. (Dalam hal ini adalah warga Amerika terhadap pemerintah Amerika.) Mereka kemudian menciptakan berbagai sistem pengamanan dan produk kriptografi yang menyulitkan pemerintah untuk melakukan tindakan penyadapan.

Bagaimana jika pemerintah benar-benar membutuhkan data komunikasi seseorang, misalnya untuk menangani kasus terorisme atau korupsi? Ada mekanisme yang disebut lawful interception. Ini banyak dilakukan untuk memerangi terorisme, narkoba, dan korupsi, hal-hal yang sejenisnya. Secara singkatnya, pemerintah – dalam hal ini penyidik yang sudah mendapatkan mandat untuk melakukan penyidikan kasus tertentu – dapat mengirimkan permohonan kepada penyedia jasa untuk mendapatkan data komunikasi tertentu. Umumnya penyedia jasa akan mentaati hal ini. (Catatan: hal ini sudah lazim dilakukan oleh penegak hukum di seluruh dunia, temasuk oleh penegak hukum di Indonesia.)

Jadi, server ada di mana pun, di luar negeri dan di Indonesia tetap bisa dilakukan lawful interception. Kalau Anda berniat jahat, data Anda akan dapat diungkapkan. Jadi gak perlu berbuat jahat ya? 🙂

Kalau tujuannya adalah untuk unlawful interception … nah, mosok yang kayak gitu harus kita dukung?

Oh ya, ada banyak cara untuk mendapatkan data komunikasi. Ada physical security dan  social engineering 🙂  Yang ini nampaknya lebih mudah daripada melakukan cracking encryption. Belum lagi ada pendekatan dukun 🙂 . Buktinya penegak hukum di Indonesia lebih cepat dalam menangkap penjahat daripada penegak hukum di luar negeri. he he he.

Alasan yang kedua yang sering juga digunakan mengapa RIM harus memasang server di Indonesia adalah agar kita kebagian bisnisnya, kebagian ilmunya, kebagian … pokoknya kebagian deh. Untuk yang ini saya sendiri masih pro dan kontra. Soalnya sebenarnya kita-kita ini sudah pinter ngurusin server-server kok 🙂 Technically kita sudah jago. Gak perlu ada server RIM juga kita sudah tahu cara menjalankan data center 🙂

Nah, soal kebagian bisnisnya … kok rasanya vulgar banget 🙂 Begitu tahu mereka untung, lantas kita mau dapet bagian. Emangnya kalau mereka gak untung kita mau nombokin? Soalnya sebentar lagi juga layanan mereka tidak terlalu dominan lagi kok. Lantas apa nanti kalau pelanggan mereka pindah ke teknologi, device, dan layanan lain dan kemudian RIM mulain merosot … kita mau nombokin? Ya gak lah. Kesannya kalau untung minta bagian, kalau rugi gak mau ikutan. Hadoh…

33 pemikiran pada “Menyoal Server RIM di Indonesia

  1. setau aq enkripsi dari koneksi blackberry sudah bisa di crack ama NSA (national security agency) di amerika.seandainya pemerintah indonesia bisa mendanai penelitian utk meng-crack enkripsi dari koneksi BIS dan BES dari blackberry maka kepentingan utk server di indonesia ini tidak begitu diperlukan.karena memang setau aq server blackberry cuma ada di kanada.dan belum ada server RIM di negara selain kanada.
    link

  2. rupanya sulit dicari alasan yg logis… apalagi pasarnya selama ini cuma 2 jutaan… (potensinya sih bisa jadi menggiurkan, bisa jadi tenggelam oleh produk lain)

  3. begitulah model2 pemerintah di negeri ini mau seenaknya saja, slogan “klo ada yg sulit kenapa harus dipermudah” masih tetap berkibar di negeri ini sampai tumbuh generasi2 baru yg menentang para pemimpin bangsa ini.

  4. Yakin pak kalo lawful interception Indonesia bisa ditanggapi kalo RIM cuma diikaat oleh hukum Canada? wong kita minta akses ke warga negara kita sendiri (Hambali) yang ditahan AS gak pernah dapet kok… padahal sudah nunduk-nunduk.
    Saya justru heran kenapa orang membela RIM? ini kan bukan teknologinya yg diblokir, bukan handsetnya yg dilarang masuk. Tapi lebih ke term business-nya yg kurang menguntungkan Indonesia?
    Sekedar pendapat lain :
    http://dhoto.wordpress.com/2011/01/14/rumor-blackberry-di-indonesia-kajian-tentang-penyelenggaraan-tik-lintas-negara-menyoal-batas-wilayah-nkri-dalam-dunia-maya/

  5. @fajar, soal lawful interception, yakin. all I can say, been there, done that. Soal artikel pak Nonot, saya mah sudah baca dan selintas soal ini sudah pernah diskusi langsung dengan pak Nonot. (Beberapa kali ketemu untuk urusan yang lain; security regulations for telecommunications.) Beda pendapat kan sah-sah saja.

    Masalahnya bukan soal bela membela, tetapi kerangka berpikir dan aksinya sudah benar atau belum. Saya sendiri tidak pakai BB 🙂 tidak ada untungnya juga ngebelain RIM. (Dan saya juga pernah bilang bodoh dan rugi sendiri kalau RIM tidak masuk ke Indonesia untuk mengembangkan aplikasi yang khas Indonesia. Biarlah.)

    Business term yang “merugikan Indonesia”? Yang “merugikan perusahaan Indonesia” mungkin? Yang rugi kan *operator*. Mengapa bisnis antar operator dan RIM bawa-bawa Menteri? Boleh dan bisa saja sih. Tapi ya gitu, artinya para direktur operator kalah pinter terus panggil bapaknya 🙂 he he he.

    Kerangka yang salah akan menyebabkan kerugian bagi orang Indonesia juga. Sudah dengar/tahu kasus IMOCA, misalnya? Matilah content provider di Indonesia.

  6. Emang BB mulai berada di titik jenuh, secara teknologi n fitur aplikasi masih seimbang dengan Nokia (bukan promosi lho…) yang memiliki keunggulan dari segi harga yg murah.

  7. Setelah beberapa saat menyimak, kok rasanya ada yg ngga beres dengan semua “permintaan” (paksaan) pemerintah kepada RIM. Pemerintah yg “tidak terlalu” pintar tapi mempunyai “kekuasaan/otoritas” dengan mudah diperalat oleh pihak tertentu. Kalau begitu jadi nampak sekali premanisme dalam dunia bisnis di Indonesia.

    Kalau sudah begitu, pemerintah justru seolah membangun barrier bagi para investor dari luar negeri.

    (terharu, eh, prihatin)

  8. Sebenarnya yang minta pindah server gak tahu malu, BB adalah perusahaan yang bonafid, jaminan layanan mereka adalah 4 nine (uptime 99,998%), artinya butuh server tier 3-4 yang tidak mungkin dibuat di Indonesia, jadi kalau mau RIM bikin server di Indonesia, pertama si mentri itu harus maksa PLN memperbaiki Listrik supaya support 4 nine. Kemudian jaringan internet international juga harus 4 nine, artinya si mentri harus memaksa TELKOM memperbaiki networknya supaya 4 nine. Dikiranya gampang bikin server di negara yang infrastrukturnya sisa korupsi semua. Lucunya lagi nokia dan nexian sekarang punya semacam BIS juga tapi kenapa itu si mentri gak otak atik. Yang bikin saya sebel ini mentri suka mengatas namakan umat dan memanfaatkan umatnya yang lugu dan naif untuk kepentingan dia.

  9. nah… yang ini nih yang saya tunggu-tunggu pak.. 😀 tapi emang bb itu bikin autis.. apalagi buat yang lagi demam bb,, mata, pikiran, hati, telinga dan jari selalu tertuju pada bb tercinta hahaha

  10. setuju dgn p budi soal privacy warganegara yg hrs dilindungi…

    tp setuju dgn @fajar soal lawful interception.. klo sy msh blm yakin kt bs dgn mudah mendapat info dr pihak asing yg tdk terikat lgsg dgn hukum di indo, dgn lawful interception itu..

    soal server di indo..stuju dgn mas @iman penjelasan @iman l hakim membuat sy yg awam dan gaptek ini jd ngerti dikit-dikit konsekuensi teknis klo hrs maksa bangun server besar di indo… 🙂

    salam…

  11. kebetulan saya belum menggunakan blackberry, jadi tidak terlalu merisaukan.
    Namun memang pemerintah kita terkesan lamban dan baru “berulah” ketika ada untung di belakangnya (Bagaimana Freeport di Papua, Blok Ambalat dll). Kenapa tidak dari awal hal tersebut dibahas.
    Aya-aya wae.. eyy

  12. Soal LI, KPK nggak bisa masuk ke sistem BB/RIM, ask KPK
    Saya heran kok upaya bagus untuk rakyat dibelokan dan jadi dukungan pada RIM? Ada apa ini?

  13. sy kira analisa sederhananya cukup mencerdaskan!

    Menkominfo itu klo temen sy org yg salah penempatan, haruse jadi ustadz malah bakal punya jamaah dan lebih bermanfaat serta maksimal
    klo jd pejabat kominfo malah g pas dan “dikuyo-kuyo”
    klo sesuatu tdk dipegang oleh yg bukan ahlinya, mk tunggulah kehancurannya…
    😦

  14. “Business term yang “merugikan Indonesia”? Yang “merugikan perusahaan Indonesia” mungkin? Yang rugi kan *operator*. Mengapa bisnis antar operator dan RIM bawa-bawa Menteri? ”

    Lha itu pak kata kuncinya…
    Jangan2 ini kejadian gara2 operator (yang dulunya sudah keenakan dgn skema pemasaran voice & sms) tiba-tiba sekarang musti manut kepada RIM yang requirementnya ketat, yang nggak bisa dimain-mainkan, lalu pinjem tangannya pak menteri kita yang satu itu 😀
    Gimana operator nggak teler itu, disuruh narik satu leased-line minimal STM-1 (155 Mbps) redundan dari Indonesia langsung ke Kanada. ISP kecil seperti Ax** dan Th*** aja terpaksa sharing link gara2 gak kuat membiayai link itu.

    Ya tapi itu cuma dugaan ngawur saja aja pak dari sekian kemungkinan permasalahan 🙂

  15. Namanya juga mau reshuffle pak, biar kliatan sibuk hehehe 😛

    Sebagai orang IT saya jd heran sama semua alasan MENKOMINFO kita ini. Pertama karena pornografi, terus karena mau nyelidikin data korupsi, baru terakhir krn kedaulatan (mgk krn baru euforia bola :P).

    Seakan2 alasan ini diputar2 tapi ga jelas tujuannya. Dan saya konyolnya banyak melihat penjelasan2 yg tdk masuk di akal saya. This guy doesn’t deserve on his position right now :)) He knows NOTHING! Period!

    Yang bkn saya makin ketawa adalah membaca dukungan2 yg ditujukan buat MENKOMINFO, they also knows NOTHING!

    Jujur saja saya berkata terbuka begini adalah karena ketika RESHUFFLE benar2 terjadi dan MENKOMINFO membela diri dgn mengatakan menjalankan kewajiban agama (pdhl ini murni karena inkompetensi beliau) shg umat Islam terprovokasi itulah yg saya takutkan.

    Sekian Pak, maaf jika perkataan saya terlalu terbuka karena saya sudah mulai gerah melihat ‘KEKONYOLAN’ ini.
    Terimakasih atas kesempatannya berbicara di blog Bapak.

    Wassalam,
    Aryo
    A

  16. setuju pak. aya2 wae Pak Menteri ini minta jatah server RIM ditaruh di mari. infrastrukturnya saja belom mendukung. lebih pada kesan “pingin kebagian beras”

  17. jadi kapan nih Pak Budi beserta anak bangsa lain bikin server semacam RIM (dgn protokol & enkripsi sendiri yg canggih), kalo mungkin bikin handset sendiri juga, (jgn lupa ajak2 saya pak :D). Ayo kita pasti bisa, sekaligus buat mengharumkan nama bangsa ini yg makin busuk oleh ulah oknum2 plat merah!

  18. bagaimana dengan caleanya di us. Klo server diluar procedurenya bisa lama bgt kali,
    tapi saya sih berharap sprti china dg hw bisa ngeclone iosnya cisco dll.. Moga aja indonesia bisa.. Dan bisa meredam infasi perangkat china di infrastruktur telco indonesia. :), mimpi kali ye

  19. sebenarnya untuk ngintip pejabat / pimpinan mana yang suka buka situs porno.. orang yang sering buka situs porno juga ketahuan kok siapa, dari IP mana, kota mana.. (salah dan benar mohon dikoreksi)

  20. @Budi Raharjo “Yang rugi kan operator”. Naahh kalo operator indonesia rugi bukankah itu artinya indonesia yang rugi? kalo indonesia rugi-rugi terus kan bisa miskin. Udah miskin tambah miskin lagi.

Tinggalkan komentar